Kali ini aku mau nulis yang agak SERIUS. Berhubung temanya ini berat dan mendesak. Mendesak? Iya, karna ini udah kronis banget, perlu dibahas banget. Perlu! Sebelomnya nyuwun pangapunten nggih menawa wonten kalepetan kalepetan ingkang tulisan kulo. Nggih? Nggih. Tulisan ini enggak bermaksud menyindir atau menggugat siapa pun. Ini hanya demi kebaikan kita bersama. Supaya orang-orang yang mengenal kita lebih merasakan kasih Tuhan yang tercermin dalam hidup kita :)
Sebuah gereja.
Kalo kata ayat Alkitab, gereja itu bukan gedungnya, tapi meliputi orang-orang di dalamnya. IYA! SETUJU! Bagaimana orang-orang di dalamnya itu penting banget, gak cuman buat gereja itu, tapi buat orang-orang di luar gereja, baik yang satu keyakinan maupun saudara-saudara kita yang lain yang beda keyakinan. Dan yang pasti, buat TUHAN. Tuhan Yesus lah kepala setiap gereja, itu artinya setiap gereja udah seharusnya mencerminkan Kristus di dalam kehidupan pribadi maupun bergereja.
Tapi yang namanya manusia, selalu banyak kelemahan. Selalu. Bahkan tokoh-tokoh luar biasa yang ditulis di Alkitab pun pernah jatuh dalam dosa. Apalagi kita yang namanya ditulis di buku Bahasa Indonesia pun enggak. Dan kelemahan dalam setiap umat di gereja pun ada, mungkin banyak. Tapi buat aku ada banyak pertanyaan-pertanyaan bagi segelintir orang yang katanya adalah anak Tuhan, rajin pelayanan dan sebagainya.
Satu. Pelayanan kita di gereja itu semestinya menjadi berkat bagi kehidupan orang lain maupun diri sendiri, dan membuat kita semakin deket sama Tuhan. Tapi, ada beberapa kisah yang mengatakan bahwa ada orang-orang yang memanfaatkan orang dalam gereja tersebut untuk menguntungkan dirinya sendiri. Tentunya yang aku maksud di sini adalah jalan yang enggak sehat. dan merugikan. Membuat orang lain kecewa dengan gereja. Dan lucunya, mereka yang seperti itu masih tetap diijinkan untuk pelayanan TANPA ada penggembalaan atau bimbingan untuk arah yang lebih baik.
Bukankah gereja berfungsi untuk kita dapat bertumbuh ke arah Kristus? Bukan menambah kepahitan setiap umat di dalamnya. Gereja perlu memperhatikan betul permasalahan yang terjadi dalam jemaat agar kita dapat bertumbuh bersama-sama., bukan hanya kualitas tapi juga kuantitas :)
Dua. Satu orang satu pelayanan. Dulu aku aktif banget dalam setiap kegiatan gereja, terutama remaja. Sekarang juga masih terlibat sih, di sebuah grup dance gereja. Pernah dalam satu masa, aku mengurusi kegiatan lebih dari 1 organisasi. Itu dalam waktu yang barengan. Gak masalah sih kalo emang bisa bagi waktu. Tapi kenyataannya aku enggak bisa. Selalu condong ke yang satu. Dan gak cuman aku, masih banyak orang-orang yang sulit membagi waktu dengan seimbang.
Jadi, sekarang aku sadar, buat apa pelayanan banyak-banyak sih? Buat nunjukin kalau kita mampu? Nyatanya enggak. Buat nunjukin kalo kita multi talent? Tanpa kita nunjukin siapa kita, aku rasa orang bakal tahu sendiri. Buat diakuin? enggak penting ternyata diakuin orang, Bapa kita di Sorga sudah mengakui kita, kurang? Karna kita selo? HELLOOOWWW hidup kita itu gak cuman di gereja aja meen! Karna gak ada orang lain? Bilang sama pengurusnya, bilang kalo kita kurang orang dan gak usah ngadain kegiatan banyak-banyak gede-gede!
Aku sendiri ketampar banget sama semua perkataan itu. Iyaa, pelayanan itu cukup di satu bagian aja. Biar kita fokus. Memang pada kenyataannya banyak tuaian tapi susah mencari pekerja. Tapi gak harus semua muanya dikerjain juga kalik. Dan yang pasti harus banyak doa dan libatin Tuhan dalam setiap pelayanan, sekecil apapun. Kalo perlu puasa.
Tiga. Pelayanan gak harus di gereja. Banyak banget orang-orang Kristen yang terpaku pada pelayanan di gereja. Akibatnya, mereka kalo di gereja jadi holy holy gitu ngomongnya baik-baik, luar bisa deh! Tapi ketika di luar, mereka jadi kek orang lain. "Yaaa, mau gimana, di luar gereja itu berat banget tantangannya. Daripada gak diterima lingkungan..." JUSTRU ITU! Itu tantangan yang harus kita hadapin. Aku juga masih suka kepengaruh sama kehidupan dunia. Masih mikirin apa kata orang. Tapi itulah ladang kita yang sebenernya. Ibaratnya, jika garem ngumpul sama garem, apa istimewanya?Enggak ada. Di tokoku harganya cuma 1500 perak 1 bungkus. Tapi kalo udah ke makanan, hmmmm... Apalagi dicampur MSG. Lebih enak.
Jadi hidup kita enggak cuman di gereja aja. Percuma kan pelayanan tiap hari tapi punya hubungan jelek sama keluarga. Sama temen-temen. Sama lingkungan. Punya masalah sama studi, misal studi enggak selesai-selesai. Atau IP jeblok. Kalau saudara kita bilang, hidup itu ibadah. Kita pun seharusnya seperti itu. Setiap apa yang kamu lakukan dalam hidup kamu itu adalah pelayanan buat Tuhan.
Empat. Mengampuni. Pelayanan tapi masih menyimpan kepahitan. Itu juga enggak sehat. Kalau kita mengambil keputusan untuk mau melayani dengan orang yang udah nyakitin hati kita, kita pun harus berani memaafkan dia terlebih dahulu. Dan mudah atau enggak nya, itu tergantung kita. Aku pribadi pun pernah kepahitan sama orang di gereja. Dalam selang waktu aku coba undur sejenak dari komunitas gerejaku itu, dan aku kembali dengan keadaan yang siap untuk mencoba mengampuni orang tersebut. Yang penting, selalu libatin Tuhan. Kuasa Tuhan itu enggak terbatas. Jika kita gak mampu, Dia akan ubahkan menjadi mampu. Aku sering banget ngerasain. Dan baru nyadar setelah aku melaluinya, oh ternyata bisa juga ya, batinku.
Siapapun kita, enggak luput dari dosa. Namun jika kita bersungguh-sungguh, Tuhan akan sempurnakan setiap apa yang kita lakukan, termasuk dalam pelayanan kita di gereja. Kalo kata 3, think again! Jadilah garam dan terang dunia dalam Kristus. Jadilah pelaku Fimran yang setia! Semoga tulisan ini berguna bagi kita semua. Maranatha!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar